METODE SELUSUR (V-A-K-T)
Pra-Membaca dan Membaca Permulaan
dengan Pendekatan Perkembangan
¨ Prinsip : mendayagunakan sebanyak-banyaknya kemampuan sensoris atau
penginderaan
1. Visual : penglihatan
2. Auditori : pendengaran
3. Taktil : perabaan
4. Kinestetik : kesadaran pola gerak
¨ Langkah-langkah
1. Perlihatkan sebuah huruf berukuran besar
2. Guru menyebutkan nama huruf & anak mengulanginya
3. Guru mencontohkan cara menelusuri pola huruf itu dengan jari tangan
4. Anak menelusuri pola huruf itu dengan jari tangan sendiri.
5. Saat menelusuri pola huruf, anak membunyikan nama hurufnya.
6. Ulangi kegiatan tersebut dua atau tiga kali.
7. Berikan anak selembar kertas berisi pola titik-titik huruf tersebut.
8. Anak merangkaikan titik-titik pola huruf tersebut.
9. Saat merangkaikan titik-titik pola huruf, anak membunyikan nama hurufnya.
10. Anak “menuliskan” pola huruf di udara, sambil membunyikan nama hurufnya.
11. Tugaskan anak menulis huruf tersebut di kertas polos, sambil membunyikan nama hurufnya.
(Fernald,1988 & Gillingham, 1976 dalam Lerner, 2000)
METODE PENGALAMAN BERBAHASA
Metode Membaca Permulaan
dengan Pendekatan Perkembangan
Metode Membaca Permulaan
dengan Pendekatan Perkembangan
¨ PRINSIP
1. Mengintegrasikan sekaligus 4 aspek berbahasa (menyimak, berbicara, membaca, dan menulis)
2. Bahasa harus dapat menyampaikan pesan/informasi
3. Pesan/informasi berasal dari anak sendiri
4. Guru memfasilitasi anak agar mendayagunakan kemampuan berbahasanya untuk menyampaikan dan menerima informasi
¨ Langkah-langkah
- Anak ditugaskan menceritakan pengalaman atau pikirannya
- Guru menuliskan pengalaman atau pikiran anak tersebut di papan tulis
- Cerita di papan tulis ini menjadi materi bacaan
- Anak disuruh membaca bacaan itu
- Anak lain memberi komnetar, pendapat dan saran terhadap cerita tersebut
- Anak menyalin cerita tersebut
- Secara bertahap, pada kegiatan-kegiatan selanjutnya, anak dilatih untuk menuliskan sendiri ceritanya
(Kirk & Minskoff, dalam Lerner 2000)
METODE BUNYI/FONIK
Metode Membaca Permulaan
dengan Pendekatan Perilaku
Metode Membaca Permulaan
dengan Pendekatan Perilaku
¨ PRINSIP
- Menamai huruf sesuai dengan “bunyi”-nya.
Misalnya : Huruf “k” dibunyikan /ek/ atau /ke/.
“g” dibunyikan /eg/ atau /ge/.
- Contoh Pelafalan
Kata kaki : ek - a - ek - i,
bukan : ka - a - ka - i
¨ Langkah-langkah
- Anak diperintahkan menggunakan bunyi huruf saat mengeja
- Anak memanjangkan bunyi huruf tersebut saat akan menyambungkan dengan bunyi huruf lain.
- Pengajaran dimulai dengan susunan huruf KV-KV lalu dilanjutkan dengan pola huruf lain yang lebih rumit
- Anak dikenalkan dengan bunyi konsonan rangkap sebagai satu kesatuan bunyi. Misalnya konsonan /ng/ dan /ny/
- Selain itu anak juga dikenalkan dengan bunyi diftong (vokal rangkap sebagai sebagai satu kesatuan bunyi. Misalnya diftong /ai/, /au/, dan /oi/
(Kirk & Minskoff, dalam Lerner 2000)
METODE linguistik
Metode Membaca Permulaan/Lanjut
Metode Membaca Permulaan/Lanjut
dengan Pendekatan Perilaku
¨ PRINSIP
- Anak dapat menyimpulkan sendiri pola hubungan antara simbol huruf dan bunyi dari simbol huruf tersebut .
- Mengajarkan kata secara utuh
- Penekanan pada kemiripan bunyi
- Tidak memperhatikan makna kalimat
¨ Langkah-langkah
- Berikan anak beberapa kata yang bermiripan
Misal : Anjing dan kucing
Anjing dan kucing suka daging
Anjing dan kucing berguling
- Tugaskan anak untuk membaca nyaring rangkaian kalimat tersebut
- Ulangi sampai anak sadar kemiripian bunyi
- Biarkan anak mengulang kata/kalimat meski belum paham maknanya
(Barnhart dalam Lerner, 2000)
METODE PENGALAMAN BERBAHASA
Metode Membaca Permulaan
dengan Pendekatan Perkembangan
dengan Pendekatan Perkembangan
¨ PRINSIP
- Mengintegrasikan sekaligus 4 aspek berbahasa (menyimak, berbicara, membaca, dan menulis)
- Bahasa harus dapat menyampaikan pesan/informasi
- Pesan/informasi berasal dari anak sendiri
- Guru memfasilitasi anak agar mendayagunakan kemampuan berbahasanya untuk menyampaikan dan menerima informasi
¨ Langkah-langkah
1. Anak ditugaskan menceritakan pengalaman atau pikirannya
2. Guru menuliskan pengalaman atau pikiran anak tersebut di papan tulis
3. Cerita di papan tulis ini menjadi materi bacaan
4. Anak disuruh membaca bacaan itu
5. Anak lain memberi komnetar, pendapat dan saran terhadap cerita tersebut
6. Anak menyalin cerita tersebut
7. Secara bertahap, pada kegiatan-kegiatan selanjutnya, anak dilatih untuk menuliskan sendiri ceritanya
METODE S-A-S
[Sintesis-Analisis-Struktur]
Metode Membaca Permulaan dengan Pendekatan Kognitif
[Sintesis-Analisis-Struktur]
Metode Membaca Permulaan dengan Pendekatan Kognitif
¨ PRINSIP
- Guru memfasilitasi anak agar mendaya-gunakan kemampuan berbahasaMenggunakan 2 proses berpikir, yaitu sintesis dan analisis
- Sintesis : proses berpikir memadukan
- Analisis : proses berpikir mengurai
- Anak dibiasakan memproses teks secara utuh
- Kata/kalimat diurai menjadi suku kata, huruf, lalu dikembalikan menjadi kata & kalimat kembali
¨ Langkah-langkah
- Berikan anak sebuah kata
- Anak mengeja kata itu menjadi sukukata
- Anak mengurai kata itu menjadi huruf-huruf
- Ulangi, sampai anak menyadari hubungan antara bunyi dan sukukata/huruf
- Dengan mengeja, anak merangkai kembali huruf tersebut menjadi sukukata/kata
- Anak membaca utuh kata tersebut
- Catatan: Proses yang sama bisa diterapkan ke dalam kalimat.
METODE K-W-L [Known-Want-Learned]
Metode Membaca Pemahaman
dengan Pendekatan Kognitif
¨ PRINSIP
- Membiasakan anak membaca secara terstruktur
- Proses membaca dibagi dalam 3 tahap, yaitu: menggali pengetahuan sebelum membaca, tujuan saat membaca, dan memperoleh manfaat setelah membaca.
- Sistem tabulasi akan memudahkan proses kegiatan dengan metode ini.
¨ Langkah-langkah
- Tanyai anak mengenai apa yang sudah diketahui tentang teks bacaan
- Ajak anak memahami apa yang ingin diketahuinya dari teks bacaan
- Tanyai anak mengenai apa yang diperolehnya dari teks bacaan
- Gunakan tabel KWL
METODE MINDMAPPING [Pemetaan Pikiran]
Metode Membaca Pemahaman
dengan Pendekatan Kognitif
¨ PRINSIP
1. Diasumsikan selaras dengan proses berpikir manusia
2. Menuliskan kerangka berpikir dalam bentuk gambar (visual)
3. Pokok Pikiran diletakkan di tengah gambar
4. Semakin jauh letaknya dari cabang semakin rinci uraiannya
5. Bisa digunakan ketika membaca pemahaman maupun merancang tulisan
¨ Langkah-langkah
1. Contoh berikut digunakan untuk membimbing dalam merangkumbacaan
2. Anak disuruh membuat bulatan di tengah-tengah kertas
3. Anak menuliskan pokok pikiran dari yang dibaca di dalam bulatan tersebut
4. Anak disuruh membuat garis untuk cabang-cabang di sekitar bulatan tersebut (Misalnya empat buah cabang)
5. Pada masing-masing garis dituliskan
- Topik 1 : _______________________________
- Topik 2 : _______________________________
- Topik 3 : _______________________________
- Topik 4 : _______________________________
6. Bila sudah selesai membuat mind-map-nya, anak dapat dilanjutkan dengan menuliskan ringkasan bacaan dengan panduan kerangka tersebut
7. Bimbinglah anak untuk selalu mengacu pada kerangka mind-map yang dibuat.
(Hernowo, 2004, McGregor, 2004)
1 komentar:
Halo Pak Untung. Senang sekali kontak dengan anda lagi. Saya suka sekali dengan blog anda: mencerminkan misi yang jelas untuk memperkaya khasanah pendidikan luar biasa di Indonesia. Selamat berkarya terus. Sukses selalu!
Posting Komentar