Sebuah Lakon Operet Anak-anak SD Pantara
Pernah dipentaskan dalam acara Kegiatan Akhir Tahun Pelajaran 2006/2007
di Villa/Wisma Lembur Pancawati, Puncak, Bogor
Pernah dipentaskan dalam acara Kegiatan Akhir Tahun Pelajaran 2006/2007
di Villa/Wisma Lembur Pancawati, Puncak, Bogor
Adegan
I
Narator : Anak-anak
SD Pantara mempersembahkan sebuah drama pendek. Yang judulnya AKU ANAK PANTARA
Ini adalah kisah tentang Yuda, Tasya, Regi, dan teman-temannya. Semuanya
adalah murid-murid SD Pantara dalam kegiatan sehari-harinya menuntut ilmu …
Sound : Suara
bel jam weker berkali-kali!
Di
panggung, dua pemeran jam weker berjoget seirama suara bel.
Suara Ibu Yuda : Yud
…! Yuda…! Bangunlah Yud!
Sudah
jam setengah enam, nih...!
Nanti
telat lagi kayak kemarin, lho. Nanti kau disuruh isi kartu terlambat lagi, lho
…
Suara Yuda : Sabar lah Mak…
Sedang mimpi main game nih…
Jarang-jarang, mimpi main game! Sayang!
Suara Ibu Tasya : Tasya, sayang…! Ayo, bangun, sayang!
Ibu sudah masak air untuk mandi anget, Tasya, ya!
Inget
loh, jangan sampai kesiangan lagi kayak kemarin!
Suara Tasya : Rumah
kita jauh dari sekolah sih, ya Mah? Jadi sering terlambat! (Berhenti)
Coba kalau rumah kita deket dari sekolah…ya?
(Garuk-garuk kepala)
Suara Yuda : Hei, hei Tasya.
Bukan rumah kita yang jauh dari sekolah. Tapi sekolah kita yang jauh dari
rumah, tahu? (Berhenti)
Coba kalau sekolah kita deket dari rumah…, ya?
(Intonasi dan gaya garuk-garuk kepala sama
dengan Tasya)
Jam Weker, Bantal, Guling, dan Selimut : (Bernyanyi
di bagian belakang panggung)
Yuda bangun Tasya pun mandi
Tidak lupa menggosok gigi
Habis mandi membantu ibu
Membereskan
kamar tidurmu
Yuda :
(Masuk panggung dari arah kanan. Masih pakai piyama. Sampai di
tengah kembali lagi ke kanan)
Tasya : (Kembali masuk panggung dari arah kiri.
Masih pakai piyama. Sekarang membawa handuk)
Yuda : (Kembali masuk panggung dari arah kanan.
Masih pakai piyama. Sekarang membawa handuk)
Tasya-Yuda: Bertemu di tengah panggung. Keduanya
garuk-garuk kepala.
Yuda : Kok bisa ketemu, ya? Kan ceritanya rumah
kita berjauhan?
Tasya : (Mengangkat bahu, tanda tak mengerti)
Tasya-Yuda: Keluar panggung. Lagu selesai. Masuk lagi
sudah menggunakan seragam anak sekolah.
Adegan II
Narator : Sekarang, setelah berkemas, merapikan
diri, dan sarapan pagi. Tasya dan Yuda sudah siap berangkat ke sekolah. Sebagian
teman-temannya, bahkan sudah sampai di halaman sekolah Pantara. Ayooo sekolah…!
Anak2 : (Masuk panggung sambil bernyanyi)
Oh, ibu dan ayah selamat pagi
Ku pergi sekolah sampai ‘kan nanti
bla-bla-bla
Bimo : (ke Pak Nova)
Assalamu’alaikum. Pak sudah hampir jam delapan nih!
Nanti aku yang pukul bel, ya?
Pak Nova : Sebentar lagi, ya! Guru-guru mau berdo’a
dulu…
Bimo : Jadi, aku boleh pukul bel ngga Pak?
Pak Nova : Boleh, asalkan kalian tertib…
Bimo : Ya, sudah aku main bola lagi aja.
Sound : (Bunyi bel tiga kali)
Bimo : (Ke Pak Nova)
Pak
Nova, kenapa bukan aku yang pukul bel?
Pak Nova : Soalnya, pas jam delapan, Bimo sedang
bermain di lapangan.Jauh dari bel…
Bimo : Ah, sebel… Besok, harus aku yang pukul
bel!
Bu Ade : Ayo-ayo… sekarang sudah waktunya baris di
depan kelas!
Anak2 : Oke
Bu Ade…
Adegan III
Narator : Sekarang, anak-anak
Pantara sudah ada di dalam kelas. Coba dengar…! Pak Untung sudah menyetel musik
klasik. Tandanya kita semua sudah siap belajar. Nah, di kelas ini
murid-muridnya sedang belajar membaca.
Anak2 : (Masuk panggung sambil bernyanyi dengan
nada “Twinkle-twinkle Little Star Lagu ABCD”)
Teng teng teng teng teng teng teng
Teng teng teng teng teng teng teng
a - b – c – d – e – f –
g – h – j – k – l – m – n – o – p
bla-bla-bla
Bonnie : (Garuk-garuk kepala)
Duuuh, susah banget sih membaca tulisan ini?
be – a :ba es – a: sa ha basaha
Bu, Bu, kok ini tulisannya BAJU ina BASAHA …
Bu Nila salah ketik, ya?
Pasti Ibu mengantuk waktu ngetik. Ngaku
aja, Bu!
Bu Nila : Bon, ini ketikannya betul, Bon. Coba kamu perhatikan.
Kalau huruf /ha/ dibacanya bukan /ha/ tapi /hh/
Bonnie : Aneh, ya. Hurufnya /ha/ kok dibacanya
/hh/
Bu Nila : Coba kamu ulangi!
be – a :ba es – a: sa /HH/ à basahh
Bonnie : be – a :ba es – a: sa /HH/ à basahh
Bu, dibacanya bukan BAJU ina BASAHA tapi BAJU inI
BASAH, Bu!
Bu Nila : Iya,iya dari tadi juga mustinya dibaca
begitu, Bon!
Adegan IV
Narator : Nah… Nah… Nah… Kalau kelas yang ini
murid-muridnya sedang belajar berhitung. Pasti seru nih
Anak2 : (Masuk panggung sambil bernyanyi Lagu
Belajar Baca-Tulis milik Serieus)
Bla-bla-bla Bla-bla-bla
Regi : (Marah-marah)
Aku ngga mau ngitung…! Soal ini salah besar.
Tulisannya salah. Rumusnya salah.
Ini pasti ngga ada jawabannya!
Pa Bejo : Regi, kamu cuma salah tulis.
Makanya
Pa Bejo bilang, sebelum ditulis di situ, kamu menulisnya di kertas coretan
dulu.
Dan menulisnya pakai pensil saja.
Supaya mudah dihapus.
Oke, Oke… Sekarang tip-ex yang salahnya. Lalu lanjutkan!
Regi : Aduuuh.Tip-ex nya bocor…!
Aku tidak mau pakai tip-ex…
Tipe-ex sudah menjadi MUSUH BESAR-ku!
Tip-ex ku terbaaaang…!!! Soalku terbaaaaang…!!!
(Sambil melempar kertas soal)
Aku juga mau jadi kapal terbang saja …!
Ngeeeeeeng …. Ngeeeeeng … Ngeeeeeng …!!!!
(Bangun dari duduk berkeliling panggung, meniru pesawat terbang)
Pa Bejo : (Menepuk dahi, kebingungan…)
Regi : (Masih mengitari pangggung menirukan
bunyi dan gerakan pesawat terbang…Sekarang sudah 2 kali putaran)
Pa Bejo : (Mengejar Regi… Berpura-pura jadi pesawat
terbang juga, berteriak)
Pesawat Regi awas. Di belakangmu ada pesawat musuh . . . .
Dor-dor-dor…! Pesawat Regi ditembak!
Regi : (Bergerak membelok)
Pesawat Regi membelok… Tidak kena – tidak
kena!
Pa Bejo : Pesawat Regi ditembak lagi … Dor…Dor…Dor…!
Sekarang pesawat Regi tidak sempat mengelak!
Pesawat Regi kena tangkinya. Tangkinya bocor.
Kehabisan bahan bakar! Sebentar lagi Pesawat Regi jatuh…
Regi : (Bergerak jatuh pelan-pelan mendekati ke
kursi tempat duduknya semula. Ketika Pa Bejo mendekat, Regi merebut soal yang
dipegang Pa Bejo. Soal yang tadi dilemparnya)
Sini kertas tugasnya,
Pa. Aku mau kerjakan lagi…
Pa Bejo : (Menggeleng-gelengkan kepala sambil
mengelus dada)
Anak2 : (Mengerubuti Pa Bejo…)
Tenang Pa, Tenang Tarik
nafas dulu, Pa… Nah sekarang Bapak minum dulu.
Satu Anak : (Merasa aneh) Pa Bejo, Bapak bukan pesawat
beneran ‘kan?
Semua Anak :(Tertawa)
…
Regi : Ya, iya lah … Masa pesawat terbang bahan bakarnya
teh anget?
Narator : Oh, ya…. Akhirnya happy ending ‘kan
teman-teman?
Happy ending itu artinya akhir yang menyenangkan….
Ayo-ayo-ayo…! Sekarang rapikan buku dan alat tulis kalian.
Sebentar lagi Bu Deisi memukul bel tanda pulang…!
Hei… hei… Tapi ingat, ya! Sebelum pulang kita berdo’a terlebih
dulu.
Sound : Bunyi bel tiga kali. Tanda waktu pulang!
Anak2 : Berdoa:
Wal ‘ashri innal insaana la fii khusrin illa
Illalladziina ‘amanuu wa ’amilush- shoolihaati
Wa tawa shshaubil haqqi wa tawa shshaubish-shobri
Tuhan terima kasih atas berkah dan ilmu pengetahuan
yang telah Engkau berikan hari ini
Tuhan Selamatkanlah kami dalam perjalanan ke rumah.
Amien.
Yuda : (Angkat tangan)
Bu Bu Bu…! Boleh usul, Bu Rifya?
Bu Fiya : Usulnya boleh, tapi sedikit saja ya, Yud. Sebentar
lagi waktunya pulang!
Yuda : Begini, Bu. Sekarang ini banyak
penculikan.
Saya suka takut kalau jemputan saya terlambat.
Apalagi kalau tiba-tiba sopir saya diganti.
terus…
terus.
Bu Fiya : Terus apa, Yud? Ayo cepat lho
teman-temannya sudah tak sabar mau pulang lho…
Yuda : Terus, itu, Bu. Sekarang kok kalau pulang
sudah tidak pakai kartu pulang lagi. Kan pakai kartu pulang saya jadi aman, Bu!
Bu Fiya : O, begitu. Ya sudah usulmu akan Bu Rifya
sampaikan ke Kepala Sekolah, ya! Terima kasih Yud.
Oke.
Sekarang, yang boleh pulang duluan adalah . . . .
Narrator : Sebentar, sebentar…!
Betul kata Yuda tadi. Sekarang banyak terjadi penculikan. Bukan
hanya anak-anak. Bahkan ada mahasiswa yang diculik. Jadi, kalian musti hat-hati
ya. Kalau belum dijemput, tunggunya di dalam sekolah saja. Bisa di perpustakaan
atau di dalam kelas.
Nah, kalian juga harus hati-hati bila didekati orang tidak
dikenal.
Hati-hati juga kalau orang tersebut memberi sesuatu.
Iiiiih jadi serem nih. Bukan nakutin sih,tapi agar kita semua
hati-hati.
Oke… Supaya happy ending, mari semua menyanyikan lagi Sayonara
Semua : Semua pemain naik panggung dan bernyanyi:
Sayonara Sayonara sampai berjumpa pulang
Buat apa susah Buat apa susah?
Susah itu tak ada gunanya
Pemain : Memberi hormat dan turun panggung satu per
satu …
_________________________
Babelan-Bekasi,
15 Mei 2007
© Untung S Drazat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar