Jumat, 27 Juni 2008

IMAGE OF THE BRAIN

Transleted By Untung S. Drazat


Sistem dinamika kontrol pembentuk sistem persarafan pada dasanya merupakan perpaduan dari sel-sel saraf atau neuron yang tersusun sebagai jaringan yang saling kait satu sama lain. Sistem dinamika ini disebut glia. Otak (brain) dan spinal cord merupakan rangkaian utama yang mendasari berjalannya sistem ini. Dari bagian organ ini, jaringan persarafan yang luar biasa ini bisa menjangkau seluruh bagian tubuh.
 
Otak, sebagai sesuatu yang amat penting dan menakjubkan, adalah suatu bagian tubuh yang jarang dikenal orang strukturnya. Otak itu bewarna abu-abu lembut, dan padu. Bentuk dan ukurannya seperti buah acorn (sejenis buah labu?--penterjemah). Beratnya rata-rata sekitar tiga pon (satu setengah kilogram), panjangnya sekitar tiga inci ( + 7 ½ cm), dan lebar otak tengahnya sekitar satu inci ( + 2 ½ cm), bila diukur dari spinal cord ke atas (Gambar 1). Di sebelah otak tengah ini terletak sekumpulan kecil jaringan saraf, yaitu otak kecil atau cerrebelum. Di luar otak tengah dan cerrebelum tadi adalah cerebrum (jaringan otak utama atau otak kepala). 

Selanjutnya . . . . 



Bagian terluar cerebrum ini disebut cerebral cortex, atau kulit otak, yang luasnya sekitar enam sampai delapan inci (+ 15 sampai 20 cm) dan terlingkupi tulang tengkorak. Jika di hamparkan korteks otak ini sebenarnya dapat melingkupi lebih dari dua seperempat kali luas otak sebenaarnya. Sebab, korteks itu betnuknya bergelombang (kalimat ini tambahan dari penerjemah).
 
Fisura, yaitu lekukan yang dalam pada bagian tengah otak membagi otak menjadi dua belahan atau hemisfer. Kedua hemisfer ini disambungkan oleh dua buah pita yang warnanya lebih muda
(lebih putih) ketimbang jaringan luar otak yang warnanya abu-abu tadi. Berikut ini bagian lain dari sistem persarafan, keduanya memiliki perbedaan warna yang mencolok.


  • Zat Abu-abu berisi nervus atau sel saraf yang warnanya abu abu, yaitu sel saraf-tubuh atau nervus sel-body
  • Zat Putih berisi axon serabut saraf yang warnanya putih. Axon ini memanjang dari nervus sampai ke sel-sel tubuh dan berfungsi untukmenghantarkan impuls/rangsang.
Serabut-serabut yang tampak seperti lilin ini memiliki warna karena lapisan lemak yang menyelimutinya. Jaingan ini dinamakan myelin, yang tidak hanya berfungsi sebagai pelindung bagi serabut tetapi juga berfungsi sebagai penghantar yang mempercepat proses penyaluran
impuls-impuls. Spinal cord, yang pada orang dewasa panjangnya rata-rata 18 inci ( + 54 cm), mirip kabel yang memiliki simpul pada ujung dan pangkalnya. Pangkalnya lebih besar setengah inci daripada ujungnya.
 
Sebagaimana otak, spinal cord juga mengandung zat yang berwarna putih dan abu-abu. Zat putih berisi sel saraf tubuh dan terletak di bagian tengah cord-nya (semacam pita). Zat ini diselimuti oleh sekumpulan serabut-srat saraf (Gambar 1). Pada seputar bagian luar cord banyak terdapat lubang-lubang saluran yang berhubungan dengan lingkar tulang belakang. Spinal kurang lebih artinya tulang belakang.
 
Jaringan saraf yang berkelindan di seluruh bagian tubuh ini berpangkal dari otak dan spinal cord. Bagian inti dari otak tengah, antara otak-kepala dan spinal cord, ini merupakan tempat berkumpulnya saraf-saraf yang disebut formatio retikularis. Banyak kinerja sistem saraf yang melintas antara otak dan spinal cord melewati bagian formatio retikularis ini. Beberapa sinyal yang memmasuki formatio retikularis dikirim oleh orgaan keseimbangan tubuh, terutama dari nervus vestibularis yang terletak di telinga dalam, cerebellum, dan area motorik dan sensorik yang terletak di korteks otak. Fungsi formatio retikularis adalah semacam alat yang integrasi tubuh yang membantu menginterpretasikan beragam sinyal saraf motorik dan sensorik yang
terus-menerus dikirim oleh sistem saraf kita melalui spinal cord dan bagian atas otak.


Dari otak serabut saraf menyebar ke 12 pasang nervus cranial (saraf kepala) yang mengatur kinerja bagian kepala, mata, telinga, kerongkongan, hidung, dan beberapa organ yang terletak di bagian dada dan perut. Dari spinal cord, memanjang saluran yang menyebar pada 31
pasang saraf spinal nervus (saraf tulang belakang). Walaupun tidak memiliki nama sendiri-sendiri, spinal nervus ini dikelompokkan menurut tingkatannya pada tulang belakang dan setiap nervus diberi nomor secara berurutan sebagai berikut:



  • Nervus Cervikalis yang terdiri dari 8 pasang dinamai C1 - C8.
  • Nervus Torakalis yang terdiri dari 12 pasang dinamai T1 - T12.
  • Nervus Lumbalis yang terdiri dari 5 pasang dinamai L1 - l5.
  • Nervus Sacralis yang terdiri dari 5 pasang dinamai S1 - S5.
  • Dan satu-satunya nervus Cocigeal terletak pada bagian paling bawah dari spinal cord.


Dari spinal cord bagian atas, nervus servikal an torakal membentuk cabang-cabang dan menyerupai belalai ke bagian atas batang tubuh, lengan, dan tangan. Dari spinal cord bagian bawah, nervus lumbal, sacral, dan cocigeal juga membentuk cabang-cabang dan memanjang ke panggul, paha, tungkai dan kaki. Pada orang dewasa, spinal cord tidak memanjang ke wilayah sum-sum tulang belakang, tetapi berujung pada suatu level antara tulang belakang lumbal pertama dan kedua. Level itu merupakan sautau titik di mana nervus lumbal, sacral, dan cocigeal menurun pada bagian ujung cord-nya. Penurunan saraf ini membentuk suatu struktur yang disebut cauda equina (ekor kuda) karena bentuknya memang seperti ekor kuda.


Nervus-nervus ini terletak pada tiap milimeter permukaan kulit, otot-otot, saluran darah, dan ke seluruh bagian tubuh dari pangkal ke ujung. Setiap nervus membawa impuls-impuls elektro-kimiawi yang dipacu oleh sebuah stimulus. Rata-rata kecepatan penyalurannya antara 1 sampai 400 kaki per detik. Kecepatan impuls itu tergantung pada ukuran dan jenis serabut sarafnya dan ketebalan lapsan Javelin yang melingkupinya. Semakin banyak serabut saraf dilapisi akan semakin lambat penyaluran impuls berlangsung.


Unit dasar sistem persarafan memiliki satu struktur khas yang membedakannya dengan jenis-jenis sel yang lain. Serabut tipis, yang tampak seperti ranting-ranting kecil, memanjang dari bagian tengah setiap saraf. Bagian tengah dari sebuah saraf merupakan badan sel
sejati, yang disebut coma. Serabut yang muncul dari coma ini, disebut axon atau dendrit. Panjangnya tergantung pada fungsinya. Namun demikian, tidak semua saraf memiliki keduanya “axon" atau dendrit. Berikut ini perbedaan di antara keduanya:


Axon merupakan alat output yang utama (misalnya yang berguna untuk mengaktifkan otot). /Jadi lebih merupakan saraf motorik [tambahan dari penterjemah]
Dendrit merupakan alat penerima dan pengintegrasiutama (memadukan dan menfsirkan) signal-signal yang datang. Jadi dendrit lebih merupakan saraf sensorik [ini juga tambahan dari penterjemah]. Beberapa saraf sensorik di kulit hanya mempuyai satu axon, dan beberapa saraf yang terletak di lobus olfaktorius (yaitu saraf yang mengatur fungsi penghidu atau pembau di hidung) hanya memiliki dendrit saja dan tidak memiliki axon. Axon tunggal umumnya menonjol keluar dari coma, dan biasanya bercabang ketika menuju bagian ujungnya. Berbeda dengan sekumpulan dendrit yang padat yang acap kali memanjang dari ujung coma.

Tidak ada komentar: