Jumat, 23 Januari 2009

DETIK-DETIK PROKLAMASI

Babak I

Narator : DETIK-DETIK PROKLAMASI
Suara/Musik : Bergemuruh ... suara orang-orang berbisik-bisik ...
Setelah itu senyap
Narator : DETIK-DETIK PROKLAMASI

Sebuah karya drama Anak-anak Pantara.Berkisah tentang perjuangan Bangsa Indonesia dalam rangka mempersiapkan kemerdekaan bangsanya ... Kemerdekaan kita semua ... Memang ada banyak perbedaan ... Memang ada banyak perdebatan ... Tapi pada akhirnya kita harus bersama sama. Karena tujuan kita bersama.
Mencapai kemerdekaan.

Musik : Bersuasana agung ... mengiringi perkenalan pemain ...

Para pemain masuk dari sebelah kiri panggung

Narator : Para pemain

1. ............... sebagai Bung Karno
2. ............... sebagai Bung Hatta
3. ............... sebagai Bung Subardjo
4. ............... sebagai Subadio
5. ............... sebagai Sukarni
6. ............... sebagai Iwa Sumantri
7. ............... sebagai Sayuti Melik
8. ............... sebagai Wikana
9. ............... sebagai Pemain-1
10. .............. sebagai Pemain-2
12. .............. sebagai Suara-suara
13. .............. sebagai Narator

Musik : Berhenti
Pemain kembali ke belakang lewat sebelah kanan panggung



Babak II

Narator : Proklamasi Indonesia berlangsung pada tanggal 17 Agustus 1945. Tapi, tahukah kalian, Bagaimana proklamasi itu dipersiapkan? Inilah kisahnya. Selamat mengikuti ...

Musik : Bertempo sedang tapi bernada semangat.
Narator : Hari Rabu, Tanggal 15 Agustus 1945 ... Terjadi perdebatan antara tokoh-tokoh muda melawan tokoh tua. Perdebatan antara Wikana melawan Bung Karno

Pemain-1 : [Membawa poster bertuliskan 15 AGUSTUS 1945.Masuk panggung lalu keluar lagi]
Wikana : Bung Karno, Jepang telah kalah oleh Tentara Sekutu. Jadi, kita tidak lagi dijajah oleh Jepang. Kenapa kita takut menyatakan kemerdekaan sendiri?
Bung Karno : Bung Wikana, kita sedang mengadakan perjanjian dengan Jepang. Perjanjian untuk mengupayakan kemerdekaan kita. Itulah makanya kita bentuk BPUPKI dan PPKI
Wikana : Ah, itu bukan kita yang buat. Tapi Jepang.

Selanjutnya . . .  



Narator : Di tempat lain juga ada perdebatan antara Subadio Satrosatomo melawan Bung Hatta
Pemain-2 : [Membawa poster bertuliskan 15 AGUSTUS 1945.Masuk panggung lalu keluar lagi].

Subadio : Saya dengar Hirosima dan Nagasaki telah hancur. Jepang telah hancur. Jadi kita sudah merdeka dari penjajahan Jepang...!
Bung Hatta : Belum, kita belum merdeka. Kita harus membuat pernyataan kemerdekaan dahulu.
Subadio : Makanya ayo kita buat.
Bung Hatta : Besok sidang PPKI membahas itu. Kita selesaikan masalah ini dalam sidang PPKI.
Suara-suara : BPUPKI buatan Jepang...! PPKI buatan Jepang...! Jangan mau dibujuk! Jepang selalu menipu kita

Musik : Menderu-deru
Suara-suara : Kita harus merdeka sekarang juga! Kita bisa merdeka sendiri! Ayo, kita rebut kemerdekaan kita dari tangan mereka! Merdeka sekarang juga!

[Suara teriakan dan suara musik lama-lama jadi pelan, lalu sepi...]



Babak III

Narator : Para tokoh tua ingin hati-hati dalam bertindak. Tapi para pemuda tak sabar dan ingin cepat merdeka... Akhirnya terjadilah peristiwa itu PERISTIWA RENGAS DENGKLOK

Musik : [Bertempo cepat seperti tergesa.]
Narator : Hari Kamis, Tanggal 16 Agustus 1945 ... Para pemuda menculik Bung Karno dan Bung Hatta. Dibawanya keluar kota, ke Rengas Dengklok dekat Kerawang.
Pemain -1 : [Membawa poster bertuliskan KAMIS, 16 AGUSTUS 1945.Masuk dari kiri panggung lalu keluar lagi ke sebelah kanan panggung]
Bung Karno, Hatta,Wikana Iwa, Sukarni : [Masuk dari kanan panggung dengan tergesa-gesa. Lalu keluar ke kiri pangggung]

Suara-suara : Merdeka sekarang juga! Merdeka sekarang juga!
Pemain -2 : [Membawa poster bertuliskan RENGAS DENGKLOK
Masuk dari kanan lalu keluar lagi ke kiri panggung].

Subardjo : Bebaskan Bung Karno dan Bung Hatta!!
Sukarni : Bung Bardjo, kami ingin Indonesia merdeka sekarang juga!
Subardjo : Bebaskan dulu Bung Karno dan Bung Hatta! Atau kalian tidak ingin Indonesia merdeka?
Iwa : Bung Bardjo bisa menjamin perkataan Bung?
Subardjo : Kalau Proklamasi tidak dilakukan, saya bersedia ditembak mati!

Narator : Akhirnya Bung Karno dan Bung Hatta dibawa kembali ke Jakarta.
Mereka ingin menyusun proklamasi kemerdekaan Indonesia. Mereka perlu tempat bersidang. Tapi semua hotel tutup karena ada jam malam. Akhirnya mereka menuju tempat kediaman Laksamana Maeda. Orang Jepang yang mendukung kemerdekaan Indonesia.

Pemain -1 : [Membawa poster bertuliskan RUMAH LAKSAMANA MAEDAMasuk dari kiri lalu keluar lagi ke sebelah kanan panggung]
Pemain -2 : [Membawa poster bertuliskan JALAN MEIJI DORI- MENTENG.
Masuk dari kanan lalu keluar lagi ke kiri panggung].
Bung Karno, Bung Hatta, Subardjo :[Masuk panggung lalu duduk di kursi masing-masing. Mereka duduk melingkar menghadap meja. Bung Karno memulai pembicaraan... ]
Bung Karno : [Kepada Bung Hatta]
Bung Hatta, apa kalimat pertamanya Bung? Biar aku tulis!
[Bung Karno memegang pensil dan kertas]
Bung Hatta : Begini Bung Karno... [tampak sedang berpikir...]
Kami Bangsa Indonesia dengan ini menyatakan kemerdekaan Indonesia.



Babak IV

Narator : Perundingan dan perdebatan berlangsung terus. Hari sudah lewat tengah malam. Orang-orang Muslim mulai bangun dari tidurnya. Ohya, malam itu adalah bulan puasa, orang-orang Muslim akan melaksanakan ibadah sahur.
Suara-suara : Sahur-sahur ...!! Sahur-sahur...!!
Pemain -1 : [Membawa poster bertuliskan IMSAK PUKUL 04.10
Masuk dari kiri lalu keluar lagi ke sebelah kanan panggung]
Bung Karno : Hal-hal yang mengenai pemindahan kekuasaan dan lain-lain, diselenggarakan dengan cara saksama dan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya.
Suara-suara : Sahur-sahur ...!! Sahur-sahur...!! Sebentar lagi Imsak
Subardjo : Sudah selesaikah semuanya? Ayo, kita sahur! Nanti keburu imsak...
Pemain -2 : [Membawa poster ”WAKTU IMSAK” Masuk dari kanan lalu keluar lagi ke sebelah kiri panggung]

Bung Karno, Bung Hatta, dan Subardjo : [Bangun dari duduk, lalu menuju sebelah kanan panggung.Bersamaan dengan itu, Wikana, Sukarni, dan BM Diah masuk panggung]
Wikana : Bung, bagaimana kalimat pernyataan kemerdekaannya? Bisa kita dengar bersama?
Subardjo : [Membacakan penggalan teks proklamasi]:
”Kami Bangsa Indonesia dengan ini menyatakan kemerdekaan Indonesia.
Hal-hal yang mengenai pemindahan kekuasaan dan lain-lain, diselenggarakan dengan cara saksama dan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya.”
Sukarni : Cuma begitu? Kenapa isinya lembek sekali?
Bung Hatta : Sudahlah, itulah intinya dari pernyataan tersebut. Kita merdeka saat ini juga.
Bung Karno : [kepada Sayuti Melik] Sayuti, ketiklah naskah ini. Lalu, kita semua tanda tangani pernyataan ini.
Iwa : Kami tidak perlu tanda tangan.
Sukarni : Kami juga tidak setuju anggota PPKI tanda tangan.
Bung Karno : Lalu, kalian ini inginnya apa?
Sayuti : Bagaimana kalau Bung Karno dan Bung Hatta saja yang tanda tangan. Atas nama Bangsa Indonesia. Bagaimana?
Semua : Setuju!!!



Babak V

Narator : Jam 10 pagi Bulan Ramadhan. Jumat, 17 Agustus 1945 . Rakyat berkumpul di depan rumah Bung Karno, Jalan Pegangsaan Timur 56 Menteng Jakarta Pusat.

Pemain-1 : Sekarang kita hampir merdeka, lho!
Pemain–2 : Merdeka? Merdeka itu apa, sih?
Pemain-1 : Merdeka itu artinya bebas.
Pemain–2 : Bebas? Memangnya bebas dari apa?
Pemain-1 : Bebas dari penjajah, doong!
Pemain–2 : O begitu. Memangnya yang jadi penjajah siapa?
Pemain-1 : Kalau dulu Belanda, sekarang Jepang.
Pemain–2 : Belanda itu ada di mana? Kalau negara Jepang ada di mana?
Pemain-1 : Yah, capek deh...!
Pemain-1 : Membawa poster bertuliskan PUKUL 10.00 PAGI
Masuk dari kiri lalu keluar lagi ke sebelah kanan panggung.
Pemain-2 : Membawa poster ” JALAN PEGANGSAAN TIMUR 56”
Masuk dari kanan lalu keluar lagi ke sebelah kiri panggung.
Bung Karno : [Masuk panggung diiringi Bung hatta. Berdiri di depan mikropon. Bung Hatta berdiri di sebelah kiri Bung Karno, agak di belakang]
Bung Karno : [berdehem 2 kali] ”Saudara-saudara sekalian!

Saya telah meminta Saudara-saudara untuk hadir
menyaksikan satu peristiwa mahapenting dalam sejarah kita.
Sekarang, tibalah saatnya kita benar-benar mengambil nasib bangsa
dan nasib tanah air kita di tangan kita sendiri”
Suara-suara : Merdeka-merdeka-merdeka!
Bung Karno : [berdehem 2 kali]

PROKLAMASI
”Kami Bangsa Indonesia dengan ini menyatakan kemerdekaan Indonesia.Hal-hal yang mengenai pemindahan kekuasaan dan lain-lain, diselenggarakan dengan cara saksama dan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya.”
Jakarta, 17 bulan Agustus 1945
Atas nama Bangsa Indonesia
Soekarno - Hatta

Suara-suara : Merdeka-merdeka-merdeka!


Musik : Nada menderu tempo sedang
Narator : Ya, sekarang kita merdeka. Bangsa ini merdeka. Menjadi tugas kita semua untuk mengisi kemerdekaan... belajar, bekerja, saling bantu dan menghargai adalah cara kita mengisi kemerdekaan..
Pemain All : [Masuk panggung. Menyampaikan salam dan terimakasih]


>>> Untung S. Drazat
Adaptasi dari Naskah Tempo Edisi Khusus Kemerdekaan,
18-23 Agustus 2008

6 komentar:

Anonim mengatakan...

ass,pak boleh tdk sy minta copy naskah dra bpk,tpi sy tdk tahu caranya bagaiman ya /sy bingung.sy mahasiswi pgsd dual mode si,usia sy 41 tahun dan gabtek.sy minta naskah yg terakhir untuk but reperensi naskah dram yang benar kebetulan topiknya sama.terimakasih bantuannya

Anonim mengatakan...

ass,pak boleh tdk sy minta copy naskah dra bpk,tpi sy tdk tahu caranya bagaiman ya /sy bingung.sy mahasiswi pgsd dual mode si,usia sy 41 tahun dan gabtek.sy minta naskah yg terakhir untuk but reperensi naskah dram yang benar kebetulan topiknya sama.terimakasih bantuannya

Untung S. Drazat mengatakan...

Ada 2 macam cara:
1. Naskah yg mau di-copy, diblok saja. Lalu klik kanan. Setelah itu pilih/klik Copy. Lalu buka Ms-Word. Buka satu doumen kosing. Klik di tengah dokumen. Klik kanan, klik Paste.

2. Save dulu blog ini, dg cara klik File di kanan atas. Klik Save As. Lalu lanjutkan dg cara pertama tadi.

Maaf kalau boleh tahu, siapa namanya? Untuk keperluan data saya aja. Maaf juga baru balas. Karena saya baru buka blog.

Untung S. Drazat mengatakan...

Ohya, sesuai tatakrama intelektual, pencantuman nama penulis naskah (dalam hal ini saya) adalah keahrusan. Maaf, tapi memang demikianlah yang seharusnya.
Terimakasih atas perhatian Anda terhadap karya saya...

❅ efaltia ❅ mengatakan...

teman saya waktu SD dulu (skrg saya sudah di SMP menjelang UAN masuk SMA) ada yang autis, maka karena itu saya sedikit tertarik membaca artikel2 di blog bapak ini (yang rata2 'berat'),

tapi saya mau tanya, saya lihat, setidaknya di halaman awal blog bapak, kebanyakan artikel adalah tentang anak autis. Apakah bapak memang tertarik denganhal itu, atau bapak memang salah satu orang yang menangani anak autis, atau semacamnya?

yah itu saja sih sepertinya, selain itu, yah artikel2 disini lumayan bagus ^^

Untung S. Drazat mengatakan...

To: Fraalyinn
Terimakasih perhatiannya. Saya memang bergerak dalam bidang pendidikan anak berkebutuuhan khusus (special need children). Saya tertarik pada anak autis, tetapi spesifikasi saya pada penanganan anak berkesulitan belajar (learning disabilities).
Materi/artikelnya terlalu "berat", ya?
Mudah-mudahan ke depannya akan lebih banyak materi yg ringan tetapi tetap bermanfaat.
Salam..