Rabu, 05 Desember 2007

THE SHOW OFF

Diterjemahkan dari artikel di website
disciplinhelp.com




A. PERILAKU


Sikap dan perilaku tertentu yang ditunjukkan anak ini di rumah dan di sekolahnya:


  1. Tampak seperti siswa yang baik.
  2. Rangkingnya bagus.
  3. Inginnya semua orang tahu bahwa dirinya cerdas.
  4. Mencari perhatian dan penghargaan melalui kegiatan kelas dan ulangan.
  5. Bertindak superior.
  6. Mendominasi dan meremehkan masukan dari orang lain.
  7. Menampakkan perilaku kompetitif yang ditempatkannya secara salah, sehingga timbul suasana konfrontatif atau pertentangan.
  8. Berjuang mati-matian agar bisa diterima dan dapat menjalin hubungan baik.
  9. Merasa senang apabila teman sekelasnya tidak bisa menjawab soal.
  10. Mungkin ia amat kreatif.
  11. Selalu melihat dengan cara yang berbeda kalau melakukan sesuatu.


SEKILAS TENTANG DISLEKSIA

Diterjemahkan oleh Untung S. Drazat
dari artikel di http://mentalhelp.net/factsfam/dyslexia.htm

A. Pendahuluan
Disleksia adalah sejenis kesulitan belajar (learning disability) yang ditandai dengan kesulitan dalam membaca. Beberapa anak disleksia juga berke­mungkinan mengalami kesulitan menulis, dan
kadang-kadang juga kesulitan berbicara atau berhitung. Kita belum dapat memastikan apa sebenarnya yang menyebabkan anak menjadi disleksia. Yang kita tahu, hal itu amat mempengaruhi anak yang pada dasarnya sehat secara fisik dan emosional, memiliki kemampuan akademis, dan berasal dari lingkungan keluarga yang cukup baik. Sebenarnya, banyak anak disleksia mempunyai potensi untuk berprestasi yang amat luar biasa, kecakapan mental yang tinggi, serta orangtuanya berasal dari kalangan terdidik dan menganggap penting belajar.

Masalah membaca dengan berbagai macam bentuknya merupakan masalah pen­ting bagi para anak sekolah. Adapun, para periset telah menemukan beberapa pe­nye­bab masalah tersebut. Dewasa ini, para guru kebanyakan menerima temuan-temuan hasil riset itu untuk kemudian menggunakannya dalam penyusunan program pembe­lajaran. Namun, ada sebagian kecil anak yang memiliki kesulitan dalam belajar mem­baca tapi tidak sepenuhnya sesuai dengan hasil temuan tersebut. Anak-anak ini disebut anak disleksia. Walaupun upaya untuk memperkirakan prevalensi anak dislek­sia merupakan hal yang sulit, beberapa periset memperkirakan bahwa sekitar 15 persen siswa Amerika Serikat diklasifikasikan sebagai anak disleksia.



B. Definisi Disleksia
Selama beberapa tahun, istilah disleksia memiliki beragam definisi, dan dengan alasan tersebut, para guru jadi enggan menggunakan kesemua istilah itu. Bahkan, mereka telah menggunakan istilah seperti “reading disability” (kesulitan membaca) atau learning disability untuk menggambarkan kondisi yang dirasa lebih tepat sebagaimana istilah disleksia. 


 Selanjutnya . . .